Site Loader

Menjadi Guru Keluarga bukan Orangtua saja

 

Oleh Sumarti M Thahir

Saya tergelitik dengan judul buku Ust. Adian Husaini, mengapa menggunakan kata guru bukan orang tua?

Lama saya berpikir. Selama ini dunia pengasuhan terkesima dengan kata parenting. Ada neuroparenting, mindfullparenting, parenting nabawiyah dan banyak lagi. Kata parenting berasal dari kata parent yang berarti orang tua. Dalam kamus bahasa Indonesia parenting artinya tugas pengasuhan anak, mendidik, memberi makan dan memandirikan. Dari definisi ini, parent memiliki relasi subjek dan objek.

Bagaimana dengan kata guru?

 

Definisi awamnya guru adalah orang yang punya ilmu yang akan diberikan kepada muridnya. Guru adalah pribadi yang bisa digugu, yaitu dipercaya ucapan dan keterangannya, dan perilakunya harus ditiru. Gu dari kata gugu, ru dari kata tiru. Demikian penamaan dari falsafah pendidikan kita terutama falsafah Jawa.

Parent dan guru tampaknya punya tugas yang sama, yaitu mengasuh, mendidik dan melatih. Ada perbedaan mendasar pada dua kata ini, guru harus berilmu, maka saat memutuskan berkeluarga seseorang harus menjadi guru bagi anggota keluarganya. Guru mengajarkan sesuatu; ketika memberikan asi seorang ibu sedang menjadi guru kehidupan pertama bagi anaknya, yaitu guru tentang adab bersyukur, adab makan, dan adab berdisiplin. Ketika pertama kali orang tua memberikan makanan padat, pada saat yang sama orang tua sedang mengajarkan sunnah makan, etika makan, bersyukur. Jadi, jika ada orang tua yang memiliki pendapat bahwa saya kerja untuk makan anak dan istri, betapa sederhana berpikirnya? Dengan pendapat ini, tanpa disadari orang tua sudah menjadi guru materialistik kepada anak. Mengapa? Konsep kerja bukan hanya sekedar mencari makan. Bekerja adalah tugas kehidupan setiap manusia yang masih hidup.

Jadi, guru keluarga berlaku sepanjang hayat. Setiap perkembangan ada tugas yang harus diselesaikan. Maka, mencari ilmu dan mengamalkannya adalah tugas guru. Dimana? Di rumahnya, di rumah keluarga-keluarga kita.
Bismillah.

SHARE

Post Author: Bening Indonesia Foundation

Leave a Reply

Your email address will not be published.