Nyantri di Takalar
Day 3
Hari pertama kegiatan bersama PPLH Puntondo adalah tentang belajar tentang ekosistem laut. Sebelum kami melakukan pengamatan langsung di laut, para siswa dibekali materi tentang ekosistem laut ; seperti lamun dan terumbu karang. Snorkeling ini jadi pengamatan pertama anak-anak berkegiatan.
Para siswa melakukan pengamatan sekitar hampir 1,5 jam di laut. Mereka mengobservasi langsung terumbu karang itu dan ikan yang ada disekitar terumbu karang.
Setelah selesai pengamatan di laut, anak-anak lanjut mencari dan mengamati apa itu lamun di sekitar bibir pantai yang kedalaman airnya hanya mencapai setengah betis. Mereka menemukan banyak jenis hewan laut seperti bintang laut, lamun, ulet laut dan ikan kecil kecil.
Kegiatan tidak sampai disitu saja, anak-anak juga di PPLH Puntondo melakukan proses penanaman mangrove di daerah pesisir pantai Takalar, sebelum melakukan proses penanaman secara langsung anak-anak dibekali materi sebelum menanam.
Tentunya anak-anak sudah tidak asing melakukan kegiatan menanam mangrove ini, tapi penanaman pohon mangrove ini berbeda dari pohon mangrove yang ada di pulau Untung Jawa dimana mereka pernah juga menanamnya. Mangrove di PPLH ini menggunakan media tanam pasir, dan pohon mangrove tertentu saja yang bisa di tanam disini.
Kegiatan selanjutnya adalah sosiologi penduduk, anak anak diminta mengamati hal apa saja yang ada di desa nelayan tersebut, seperti mata pencariannya, pendidikan dan lainnya. Anak-anak juga banyak bertanya dan mencari informasi kepada warga sekitar tentang desa nelayan Takalar ini.
Tidak hanyak bertanya dan mengamati, anak-anak pun tidak lupa bermain dan memberikan sedikit snack untuk mereka, masyaallah anak-anak kami diterima dengan baik dan adik-adik di desa nelayanpun antusias ketika anak-anak homeschooling Bening mengajak bermain.
Tidak lupa juga kami dan anak-anak, minum air kelapa yang di ambil langsung dari pohonnya, rasanya sangat enak dan segar, setelah kegiatan yang sangat melelahkan.
Day 4
Cuaca yang sangat panas dan gersang di PPLH Puntondo ini tidak melemahkan anak-anak untuk kembali berkegiatan di hari kedua ini.
Kegiatan belajar hari kedua berupa pengantar materi teknologi tempat lingkungan. Mereka diperkenalkan beberapa teknologi seperti mengubah energi angin menjadi energi listrik melalui kincir angin dan panel surya, tidak hanya itu anak-anak juga di perkenalkan bagaimana cara memasak menggunakan energi matahari dengan beberapa tahapan.
Disana juga anak-anak dikenalkan teknologi untuk mengubah air laut menjadi air tawar, proses ini disebut destilasi air. Daerah yang gersang dan panas menjadikan PPLH ini sulit mendapatkan air bersih, selain membeli air pihak PPLH juga mendapatkan air bersih untuk minum melalui destilasi air ini, tapi tentu setelah destilasi harus tetap dimasak agar zat-zat yang terkandung didalamnya mati dan bisa di minum.
Kegiatan masih berlanjut anak-anak juga di perkenalkan untuk melihat bagaimana proses pembuatan pupuk kompos di PPLH ini, pupuk ini digunakan untuk area tanam PPLH karna mereka juga banyak menanam sayuran dikebun, setelah selesai melihat proses pembuatan pupuk anak-anak juga melihat langsung proses pembuangan air limbah menjadi air bersih untuk kolam ikan melalui tanaman eceng gondok.
Semua sampah yang ada di PPLH ini dimanfaatkan dengan baik, semoga kedepannya ini bisa berdampak juga pada masyarakat sekitar.
Setelah Ishoma anak-anak melanjutkan kegiatan kembali dengan membuat bahan presentasi.
Kegiatan bertujuan untuk melihat sejauh mana mereka memahami materi dan proses yang telah mereka lakukan selama di PPLH ini. Presentasi yang dilakukan ini secara perkelompok.
Mereka menjelaskan apa saja yang telah didapat setelah melakukan kegiatan di PPLH ini dan semoga setelah kegiatan ini mereka bisa mengamalkannya ketika mereka kembali ke Bogor.
Pada malam hari, kami dan anak-anak menutup kegiatan dan berpamitan kepada pihak PPLH Puntondo.
Terimakasih PPLH Puntondo Takalar, semoga apa yang telah kami dapat itu bisa kami amalkan.
Day 5
Setelah 2 hari full berkegiatan di PPLH Puntondo ini kami bersiap berangkat menuju kota Makassar, sepanjang jalan area desa nelayan kami di suguhkan dengan pemandangan yang sangat luar biasa kering, daerah yang tandus dan panas.
Kami mendapatkan pelajaran yang sangat banyak disini, pengalaman yang tidak mungkin dilupakan, menjadi salah satu tempat kami belajar disini dengan segala keunikannya.
Setelah hampir 2 jam perjalanan menuju pusat kota, kami memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan di kota Makassar. Hambar rasanya jika pergi kesuatu daerah tidak membawa buah tangan untuk keluarga di rumah. Anak-anak bisa memilih makanan khas Makassar dan pernak pernik oleh-oleh untuk keluarga.
Setibanya kami dirumah Pak Faisal, kami dan anak anak singgah semalam disini untuk beristirahat sebelum pagi kami pulang menuju Jakarta.
Disini kami juga disuguhkan makanan khas Makassar lainnya, seperti pisang ape ( pisang hijau ), nasi goreng merah Makassar dan mie titi. Masyaallah terimakasih Tim Makasar yang dikepalai oleh Pak Faisal dan keluarga yang telah menerima kami dan anak anak dengan baik.
Kegiatan nyantri ini adalah kegiatan terakhir kafilah 2 mereka bersama, sebelum mereka fokus untuk kelulusan.
Semoga kota Makassar ini menjadikan anak-anak bertumbuh dan berkembang serta menjadikan mereka manusia yang bermakna.
SHARE
Wahyudin
Guru Pendamping Sekolah Lanjutan Bening
