Site Loader

#3
Catatan Pojok Berkisah 1: Nabi Adam dengan Tugas Kekhalifahan

Kajian bersama Ust. Syukron Ma'mun

Sebelum memahami tugas kekhalifahan, perlu dipahami apa sesungguhnya maksud dari penciptaan manusia oleh Allah SWT. Mengapa? Karena pemahaman terhadap konsep penciptaan manusia, akan mempengaruhi konsep kita dalam pengasuhan, pendidikan, kebijakan ekonomi, politik dan hajat hidup keberlangsungan manusia.

Kesalahan konsep tentang manusia, dapat menyebabkan kesalahan pula dalam prinsip penghasuhan, pendidikan, kebijakan ekonomi dan politik.

Dalam islam , manusia pertama adalah adam. Maka di beberapa ayat disebutkan “Wahai keturunan Adam “. Dalam memahami konsep manusia, maka terdapat 3 unsur yang harus dimaknai yaitu :

Pertama, manusia adalah keturunan dari Adam AS. Seorang nabi sekaligus manusia pertama yang dimuliakan Allah dan diciptakan langsung Allah yang ciptakan. Manusia pun dimuliakan karena penciptaNya. Allah ciptakan manusia dari tanah yang tersebar dari berbagai wilayah. Itulah mengapa ada karakter tanah yang berbeda-beda dan mempengaruhi karakter manusia. Allah tiupkan ruh, hingga hiduplah manusia itu. Dan dari penciptaan 2 unsur inilah, kita melihat bahwa manusia membutuhkan asupan fisik dan ruhiyah.

Kedua, manusia diciptakan sebagai pengabdi. Ini yang membedakan berbagai konsep kehidupan di dalam Islam dibandingkan agama lainnya. Ini menjadi pembeda dalam konsep politik seorang muslim, dimana prinsip sebagai hamba Allah adalah sebagai pengabdi . Sebagai karyawan kita ingin mengabdi kepada Allah melalui profesinya. Sebagai guru kita ingin mengabdi kepada Allah melalui profesinya. Lantas seharusnya sebagai seorang penguasa dan jajarannya, bukankah konsep untuk mengabdi kepada Allah adalah pondasi dari setiap kebijakan dan keputusan yang diambil ?

Akal tidak bisa menjawab untuk apa manusia diciptakan. Al Quranlah yang dapat mendefinisikan untuk apa manusia diciptakan. Maka, orang tua pun selayaknya paham akan dibawa kemana pengasuhan ini ? Guru pun paham, hendak dibawa kemana arah pendidikan manusia?

Ketiga , manusia sebagai khalifah. Apa yang dimaksud khalifah ? Di dalam surat Al Baqarah : 30
Khalifah dari kata khalifah artinya di belakang atau pengganti. Maksudnya adalah kaum yang sebagian dari mereka akan terus menggantikan sebagian yang lain dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi. Dengan demikian, makna khalifah dalam ayat tersebut bersifat biologis-reproduktif dan merupakan sunnatullah dalam sejarah dan peradaban umat manusia yang bersifat regeneratif. Maka amatlah penting menjaga kemakmuran bumi untuk hajat hidup orang banyak hingga generasi selanjutnya.

Hakekat kekhalifahan akhirnya adalah pertama menerima amanah yang akan diminta pertanggungjawaban. Kedua, sebagai ujian agar dapat dilihat siapa yang beriman, serta bentuk penghormatan Allah terhadap kita. Semoga kita tidak mengecewakan Allah sebagai pemberi SK dan mandataris kepada kita.

Orang tua, memiliki amanah untuk memakmurkan bumi melalui proses mengasuh anaknya dengan tepat. Semoga kita bisa menjalaninya dengan baik, agar kita menghasilkan anak-anak yang tumbuh menjadi sosok khalifah.

Ditulis oleh : Hikmatiyani Nastiti

SHARE

Post Author: Bening Indonesia Foundation

Leave a Reply

Your email address will not be published.