Site Loader
Basement

Basement

Selye Hans dalam bukunya The Stress of Life_mengenalkan beberapa zona pikiran berdasarkan tekanan yang dialami manusia. Coach Surya dalam kajiannya mengambil sudut pandang ini dikaitkan dengan prinsip pembelajaran. Pembelajara perlulah dilakukan secara bertahap selaras dengan peningkatan sumber daya yang dimiliki.
Pembelajaran ideal adalah ketika anak-anak kita berada di dalam area Learning Zone. Area ini diapit oleh yang namanya Anxiety Zone dan Drone Zone.

Anxiety Zone

Anxiety Zone adalah area dimana anak merasa stress saat tingkat kesulitan yang dipelajari melebihi jauh sumber daya yang ia miliki. Contoh : Ketika kita langsung mengajarkan anak berenang langsung di area kedalaman 4 m. Anak akan mengalami trauma dan akhirnya menghindar dari belajar renang.

Anxiety Zone

Learning Zone

Learning Zone adalah area dimana seseorang memiliki kenyamanan belajar sehingga dapat terus mengembangkan dirinya. Apa pasal? Karena di zona ini, seseorang merasa tertantang namun masih mampu mengatasi tugas atau tantangan yang dihadapi. Mengapa? Karena tingkat kesulitan yang diberikan hanya sedikit lebih tinggi dari sumber daya yang ada.

Learning Zone

Drone Zone

Drone Zone adalah area dimana seseorang merasa terlalu nyaman dan tidak tertantang. Dalam area ini, justru seseorang menjadi bermasalah dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi. Kenapa? Karena tingkat kesulitan belajar terlalu rendah dan sumber dayanya sudah tinggi. Berada di area ini anak kita tidak mengalami tekanan sama sekali sehingga makin lama membuat ia malah mundur.

Drone Zone

Kita perlu bertahap dalam membelajarkan anak. Seperti anak tangga, masing-masing pencapaian di tiap anak tangga dibutuhkan untuk mencapai anak tangga berikutnya. Intervensi belajar penting diberikan pada setiap anak tangga . Intervensi ini berarti meningkatkan sumber daya (Ilmu dan ketrampilan baru) pada anak.

Basement

Foto ini adalah persiapan Hasna kembali penasaran membuat maket dengan cara lebih sederhana setelah ia sebelumnya membuat maket dengan kayu. Kali ini dia ingin membuat BASEMENT.

Sekilas memang turun tingkat kesulitannya, namun ini adalah hal baru bagi dia, menemukan bahan-bahan maket yang lebih ringan. Tapi jangan salah, ternyata dia perlu meningkatkan kemampuan numerasi dan bangun ruang untuk membuat maket ini. Jadi ini sebenarnya adalah tantangan dia untuk meningkatkan kemampuan numerasinya.

Pada akhirnya dia berpikir “Darimana step mengajarkan seorang anak jika akan membuat maket sebelum ia mampu membuat dari kayu”, which is membuat maket dari kayu membutuhkan step skill dasar untuk menggergaji, amplas, menyambung, memaku dll.


Met meningkatkan terus sumber daya anak kita ya.

SHARE

Hikmatiyani Nastiti

Ketua Yayasan Bening Indonesia

Post Author: Bening Indonesia Foundation

Leave a Reply

Your email address will not be published.