Ada 3 jenis disiplin yang dibutuhkan agar diri ini bisa menjadi pribadi yang bermental “Diver” .
Pertama, Forced Dicipline. Disiplin yang memang bersumber dan digerakan dari luar diri. Yaitu dari tempat kita bekerja, orang tua, guru atau seorang Coach terhadap kliennya.
Kedua, Self Dicipline. Disiplin bersumber dari dalam diri. Pembentukannya butuh proses serta perlu melawab ketidaknyamanan diri.
Ketiga, Indisiplin. Ini adalah sikap yang tidak disiplin. Hamba Allah yang melalaikan sholat, tentara yang bertindak di luar perintah pimpinan, siswa yang tidak menyerahkan tugas dsb.
Masalahnya adalah kadang manusia yang sudah dikarunia akal sering keliru mendefinisikan kondisi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Kita lebih sering memilih hal-hal yang menyenangkan, yang mudah, enak, tidak memerlukan pengorbanan apalagi tidak menyakitkan. Akibatnya adalah kita menjadi manusia yang menghindar dari disiplin. Mengapa? Karena disiplin itu memerlukan pengorbanan, tidak mudah, tidak enak.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia juga cenderung memilih sikap yang tidak memerlukan disiplin. Datang terlambat, menyelesaikan tugas tidak tepat waktu, mengabaikan kerapihan sesuai aturan lembaga dan sebagainya.
Apa akibatnya? Kita akan menjadi manusia yang tidak punya arah, bermental passanger, tidak bermanfaat, potensi tidak tergali. Hingga pada akhirnya kita menjadi manusia yang tidak mendapatkan tempat untuk berperan dalam masyarakat.
Suksesnya perjalanan para kafilah 2 ini tidak terlepas dari Self Dicipline mereka selama ini mengikuti program-progam persiapan baik di sekolah maupun memperbaiki kualitas hidup mereka di rumah. Hasilnya, mereka bisa mendaki kawah Ijen dengan ketinggian 2300 mpdl selama 2 jam 45 menit. Waktu yang spectakuler bagi para anak usia SMP , begitu penjelasan Guide Kawah Ijen. Barakallah