Dr. Sumarti M Thahir, M.Pd
Belajar Bersama Maestro: Makanan Nusantara
Peserta didik kelas 4 Bilal bin Rabbah mengikuti sebuah kegiatan pembelajaran yang seru dan penuh makna. Sejak pagi, suasana kelas terasa hangat saat anak-anak diperkenalkan dengan kukusan—alat tradisional yang sejak lama digunakan untuk mengolah berbagai makanan khas Nusantara.
Mereka melihat langsung bentuk kukusan, memahami fungsinya, hingga mengetahui bagaimana cara membuatnya. Penjelasan narasumber yang ramah membuat anak-anak antusias mengamati setiap bagian sambil mengaitkannya dengan proses memasak yang mereka kenal di rumah.
Kegiatan berlanjut dengan sesi tanya-jawab. Anak-anak mengajukan pertanyaan polos namun kritis tentang bahan, cara kerja kukusan, dan jenis makanan yang menggunakan alat tersebut. Di akhir penjelasan, mereka berkesempatan mencicipi aneka kukusan tradisional.
Senyum-senyum kecil pun bermekaran ketika mereka mencoba rasa baru, sekaligus mengenali kekayaan jajanan khas Indonesia. Suasana semakin riang ketika mereka diajak bermain tebak-tebakan jajanan tradisional—saling menebak dan saling belajar, sambil merayakan keberagaman kuliner Nusantara.
Setelah itu, anak-anak mempraktikkan cara membuat kue tampah dalam kelompok kecil. Mereka bekerja sama, saling berbagi tugas, dan belajar menjaga kebersihan area kerja. Narasumber juga menanamkan adab-adab penting: mendengarkan dengan hormat, berbicara sopan, dan menghargai teman yang sedang bekerja. Nilai-nilai inilah yang menjadikan pembelajaran hari ini bukan sekadar tentang makanan, namun juga tentang karakter dan kebersamaan.
Melalui kegiatan ini, wawasan peserta didik semakin kaya. Mereka mengenal jajanan tradisional, memahami peran berbagai profesi, sekaligus merasakan pengalaman bekerja dalam tim. Kegiatan yang sederhana ini justru melatih keterampilan hidup: gotong royong, rasa ingin tahu, dan kecintaan pada budaya bangsa. Sebagai penguat, kami mengingat pesan Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia:
“Setiap anak adalah bintang. Tugas pendidik adalah memampukan mereka bersinar sesuai kodratnya.”
Anak-anak belajar bersinar dengan cara mereka—melalui rasa ingin tahu, kerja sama, dan pengalaman langsung yang membekas. Semoga ilmu dan kehangatan yang mereka dapatkan menjadi bekal untuk tumbuh sebagai pribadi yang beradab, berani dan berkarya, serta mencintai kekayaan budaya Indonesia.
Share
Penulis
Dr. Sumarti M Thahir, M.Pd
Ketua Pengembangan Literasi Sekolah Bening
Topik
Agustusan Al Izzah Alumni Aqil Balig Awal Semester Berkebun Buku Ekoenzim Feminitas Festival Kuliner Fitrah Hikmatiyani Nastiti Inisiatif Itikaf Jumat Silaturahmi Kelulusan Kemah Kunjungan Kunjungan Kampus Literasi Magang Maskulinitas MPLS Murojaah Numerasi Nyantri Nyantrik Pekan Literasi Perpustakaan PPDB Proyek Individu Renungan Rumah Quran Safar Safar SD SD SL SMA SMP SPS Studi Banding Sumarti M Thahir Talaqqi Wahyudin Yasin





