Site Loader
Foto Profil Ian Fauziah

I’an Fauziah

Misi Rahasia

Tadi siang, tepatnya di jam refleksi dengan anak-anak, rekan mengajar saya di kelas memberikan misi rahasia yang harus dilakukan oleh anak-anak selama libur idul adha.

misi rahasia
Tulisan Fathir kelas 2 SDIT Bening. Sekolah Bening Indonesia.

Omong-omong tentang misi rahasia, saya jadi tersadar kalau ternyata,  bukan hanya anak-anak loh yang mendapatkan misi rahasia rutin setiap bulannya. Kita, para guru juga terkadang (atau mungkin cukup sering) mendapatkan misi rahasia dari orang tua.

Maksudnya?

Begini..dua hari lalu, saya menerima laporan dari salah satu orang tua siswa bahwa anaknya enggan ke sekolah. Si anak bercerita pada ibunya, bahwa ia malu karena belum bisa membaca dan menulis dengan mandiri, sehingga membuatnya membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugasnya.

Tak putarlah otak saya nih, mencari-cari sejumput ide yang butuh dilakukan agar misi rahasia yaitu menggantikan rasa malunya dengan menumbuhkan motivasi belajarnya.

Bismillah…keesokan harinya, saya putarkan satu video yang isinya,  menunjukkan beberapa atlet dengan keterbatasan fisik, tetap bisa mengikuti olimpiade renang, lari, dan cabang olahraga lainnya.

Selesai menonton video tersebut, saya tanya “how do you feel after watching this video, kiddos?” Ada yang menjawab sedih, kasihan, dan perasaan sejenis lainnya.

“MasyaaAllah hebat yaa, ada yang gak punya kaki, yang gak bisa ngeliat, tapi tetap bisa ikutan olimpiade lari.”

Saya coba menggiring mereka hingga sampai di misi rahasia saya (yang sebetulnya dikhususkan kepada satu anak) yaitu “Allah lihat usaha kita, Nduk. Usaha aja dulu. Sambil berdoa, biar Allah selalu bantu kita. Long life learner gitu.”

(Well, when they’re watching a video, I prayed deeply, minta betul-betul gitu sama Allah, biar dimudahkan  lisannya, diikhlaskan hatinya, dan semoga pesannya nyampe ke anak-anak. Aduuh ini sejujurnya dalem hati udah becek-becek mau nangis 🙈 #cengengemangakutu)

Selesai ‘tausiyah’ ala-ala, saya tunjukkan satu video terakhir, yang mengisahkan Abang Dereck Reymond (semoga aja bener namanya) ketika mengikuti lomba lari. Dikisahkan di tengah-tengah lintasan, kaki si Abang Dereck teramat kesakitan, membuatnya berhenti sejenak.

Sungguh kerennya si Abang, bukannya keluar dari lintasan, si Abang mencoba bangun, kemudian lanjut berjalan sampai akhirnya tiba di garis ‘finish’, dengan bantuan temannya. Keren sekali, bukan?! Baginya bukan soal menjadi pemenang olimpiade, tapi tentang berusaha menyelesaikan apa yang ia mulai.

‘tausiyah’ pun selesai. Alhamdulillah ‘ala kulli haal, setelah itu anak-anak diberikan lembar kerja matematika.  Semua mengerjakan dengan tanpa mengeluh.

Yang lebih bikin mbrebes mili, anak yang tadinya malu itu bilang, “Bu, aku gak bisa tapi aku mau berusaha.”

Kan aaah, maka nikmat Tuhan mana lagi yang akan kamu dustakan, coba?!

Share

Foto Profil Ian Fauziah

Penulis

I’an Fauziah

Guru SDIT Bening

Kategori