Sumarti M Thahir
PKBM itu Apa Bu? Bisa Kuliah di Universitas Negeri?
Seorang ibu bertanya kepada saya di mana anak kami sekolah. Kami menjawab, alhamdulillah kami ada PKBM yang kurikulumnya cocok dengan visi dan misi keluarga. Sang Ibu bertanya lagi, ijazahnya diakui Bu? Saya tidak langsung menjawab ada ragu yang tertinggal. Mungkinkah dengan kedudukannya yang dekat dengan kekuasaan tidak mengenali masalah ini.
Lalu beliau bertanya lagi. “PKBM non formal kan?”
” Benar. Kepengurusan masalah kurikulum saja yang sedikit berbeda. PKBM diharapkan ada kurikulum yang mengarah pada pemberdayaan. Kurikulum dirancang dengan memanfaatkan kearifan lokal Indonesia. Di PKBM kami ada Nyantri anak-anak belajar bersama kyai dan tinggal di masyarakat. Kyai yang dimaksud adalah orang yang ahli dibidangnya.”
Tampak sang Ibu memperhatikan penjelasan saya. Lalu bertanya lagi.
“Berarti tidak sekolah ya pada saat Nyantri?”
“Kelasnya ya di tempat mereka Nyantri Bu. Kemarin kelas 7 dan 8 ke Kampung Kuta ya di sana mereka belajar. Kelas 9 ke Tabanan Bali ya di sana mereka belajar. Kelas 10 11 12 ke Batam. Mereka belajar di sana bersama tokoh yang kami sebut kyai dan anak-anak menjadi santri yang belajar.”
Aku melihat matanya sang Ibu berbinar.
“Aha, ini kurikulum merdeka yang sebenarnya. Lalu kapan ia belajar mapel?”
Saya kembali menjelaskan bahwa mapel diajarkan sebelum mereka turun ke lapangan. Lalu mereka melihat lapangan dan menguatkan konsep yang dipelajari di kelas. Saya lanjutkan penjelasan.
“Pada saat anak-anak berkegiatan guru mengobservasi bakat yang tampak Bu. Dengan beragam aktivitas ini anak mengenali potensi dirinya yang nanti berguna untuk dia mengabdikan diri sebagai apa. Kami pakai Talent mapping.”
“Oh, agar tidak kayak saya. Saya ini sarjana hukum tapi nggak yakin bisa menangani kasus. Mau ke pendidikan nggak paham-paham. Saya bisa juga di Talent mapping ya Bu? ” Segera aku jawab. Bisa!
“Bisa ke Universitas Negerikah Bu?”
“Bisa Bu, kecuali jurusan Kedokteran. Lulusan pertama kami diterima di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Negeri, dan Universias Negeri Padang tanpa ikut bimbel. Alhamdulillah.”
Bapak Ibu tentu kita bahagia bisa mengantarkan putra putri kita berperan optimal saat dewasa. Kami dengan senang hati mengundang Anda untuk menitipkan putra putri ke SL Home Schooling Bening.
Share
Penulis
Sumarti M Thahir
Ketua Pengembangan Literasi Sekolah Bening
Topik
Al Izzah Awal Semester Bedah Buku Belajar Berkebun Buku Tahunan Feminitas Fotografi Hikmatiyani Nastiti Ian Fauziah Inisiatif Itikaf Karya Siswa Kelulusan Kemping Kunjungan Kunjungan Kampus Liburan Life Skill Maskulinitas MPLS Nyantri Olahraga PKBM Podcast PPDB PPDB 2021 PPDB SD 2021 Prestasi Safar Safar SD SD SDM Sehari Bersama Ayah Selayar seminar SL SMA SMP SPS Studi Banding Sumarti M Thahir Tulisan Guru Wahyudin Yasin